Senin, 14 Juni 2010

Pelebur Dosa-Dosa

Pelebur Dosa-Dosa
Tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Kecuali Rasulullah sallallahu 'alaihi wassalam yang ma'shum (yang disucikan dari berbuat salah), kita adalah manusia yang selalu berbuat salah dan lupa. Meskipun demikian, Allah subhanallahu wa ta'ala adalah Tuhan Maha Penyayang lagi Pengampun dosa hamba-hambaNya. Selama jiwa masih di kandung badan, tidak ada kata terlambat untuk memohon ampun atas kesalahan dan dosa kita.

Inilah salah satu kenikmatan sebagai seorang muslim. Ajaran agama Islam sangat adil, tidak berlebihan membebankan kepada umatnya untuk melaksanakan syari'atnya, tetapi kita dilarang menyepelekannya. Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya agama itu mudah, dan sekali-kali tidaklah seseorang memperberat agama melainkan akan dikalahkan, dan (dalam beramal) hendaklah pertengahan (yaitu tidak melebihi dan tidak mengurangi), bergembiralah kalian, serta mohonlah pertolongan (didalam ketaatan kepada Allah) dengan amal-amal kalian pada waktu kalian bersemangat dan giat". (HR. Bukhari).

Hadits ini menerangkan bahwa Islam itu adalah agama yang mudah, dan lebih mudah dibanding dengan agama-agama sebelumnya. Karena Allah mengangkat dari umat ini beban (syari’at) yang dipikulkan kepada umat-umat sebelumnya. Contohnya dalam masalah taubat, taubatnya umat terdahulu adalah dengan membunuh diri mereka sendiri. Sedangkan taubatnya umat ini adalah dengan meninggalkan perbuatan dosa dan ber’azam (berkemauan kuat) untuk tidak mengulangi. Demikian yang dijelaskan Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab “Fathul Bari.”

Dalam agama Islam dikenal konsep "Mukaffirat Dzunub", suatu amal perbuatan yang dapat melebur dosa kesalahan kita selama di dunia ini. Semua kita selalu mendambakan kelak ketika dibangkitkan setelah kematian di dunia yang fana ini, Allah telah mengampuni dosa-dosa kita. Sehingga, di Hari Perhitungan (Yaumul Hisab) kelak, amal shalih kita lebih berat timbangannya dan dimasukkan ke dalam surgaNya yang penuh dengan kenikmatan abadi.

Para ulama telah banyak menyusun berbagai amalan yang dapat melebur dosa dan membawa pahala yang besar dari hadits-hadits yang shahih. Berikut saya kutipkan beberapa di antaranya yang sangat memungkinkan kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menjaga Shalat Lima Waktu
"Tiada seorang muslim kedatangan waktu shalat fardhu kemudian ia memperbagus wudhu`nya, kekhusyu`annya dan ruku`nya kecuali hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya selama ia tidak dilanggar suatu dosa besar. Dan yang demikian itu berlaku sepanjang masa" (HR. Muslim, No. 228)

Membaca Al-Qur`an
"Bacalah Al-Qur`an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa`at kepada pembacanya" (HR. Muslim, No. 49)

Sabar
"Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim baik berupa malapetaka, kegundahan, rasa letih, kesedihan, rasa sakit, kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan melebur dengannya kesalahan-kesalahannya" (HR. Bukhari, Juz. X/No. 91)

Mencintai Karena Allah
"Sesungguhnya Allah ta`ala berfirman pada hari kiamat: ((Di manakah orang-orang yang mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini Aku akan menaunginya dalam naungan-Ku, pada hari yang tiada naungan selain naungan-Ku))" (HR. Muslim, No. 2566)

Membesuk Orang Sakit
"Tiada seorang muslim pun membesuk orang muslim yang sedang sakit pada pagi hari kecuali ada 70.000 malaikat bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan apabila ia menjenguk pada sore harinya mereka akan shalawat kepadanya hingga pagi hari, dan akan diberikan kepadanya sebuah taman di surga" (HR. Tirmidzi, No. 969)

Menyambung Tali Silaturrahmi
"Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya" (HR. Bukhari No. 423 dan HR. Muslim, No. 2555)

Menahan Marah
"Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu menampakkannya maka kelak pada hari kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk dan menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai" (HR. Tirmidzi, No. 2022)

Wudhu`
"Barangsiapa yang berwudhu`, kemudian ia memperbagus wudhu`nya maka keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya, hingga keluar dari ujung kukunya" (HR. Muslim, No. 245)

Berangkat ke Masjid
"Barangsiapa berangkat ke masjid pada waktu pagi atau sore, niscaya Allah mempersiapkan baginya tempat persinggahan di surga setiap kali ia berangkat pada waktu pagi atau sore" (HR. Bukhari, Juz. II/No. 124 dan HR. Muslim, No. 669

Sedekah
"Sedekah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api" (HR. Tirmidzi, No. 2616)

Jihad di Jalan Allah
"Bersiap siaga satu hari di jalan Allah adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan tempat pecut salah seorang kalian di surga adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya" (HR. Bukhari, Juz. VI/No. 11)

Menyingkirkan Gangguan Dari Jalan
"Saya telah melihat seseorang bergelimang di dalam kenikmatan surga dikarenakan ia memotong pohon dari tengah-tengah jalan yang mengganggu orang-orang" (HR. Muslim). [dari berbagai sumber]

Kamis, 03 Juni 2010

CARA MEMANAJEMEN WAKTU

“Kesibukan sebagai seorang mahasiswa, aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan, ditambah menumpuknya tugas-tugas, yang sangat menyita waktu, dan pikiran kita, seringkali membuat kita merasa tidak punya waktu, dan dikejar-kejar waktu.
Stress, frustasi, dan makin meningkatnya emosional, serta sikap dan tingkah laku yang menjadi acak-acakan, atau tidak karuan, tidak terhindarkan lagi. Waktu dijadikan kambing hitam penyebab perubahan, kerusuhan, dan kerusakan sikap/ kebiasaan yang kita lakukan. Benarkah begitu? Waktu sudah jelas 24 jam sehari. Lalu mengapa bisa merasa kekurangan waktu? Bagaimana seharusnya?
Kita yang mengejar waktu atau waktu yang mengejar kita?
Kita yang mengendalikan waktu, atau waktu yang mengendalikan kita?”
A. Latar Belakang
Masa depan cerah adalah impian semua orang. Tidak satupun ingin merasakan ‘Mandesu’ atau Masa Depan Suram. Banyak cara yang dilakukan untuk menggapai kesuksesan. Namun, di sisi lain ada yang sama sekali tidak melakukan usaha sedikitpun. Bagai punguk merindukan bulan. Tidak akan berhasil, kalau tidak berusaha. Berdiam diri, mendengkur siang malam, tidak menjamin akan tercapainya impian itu. Kebanyakan ahli sepakat bahwa sukses merupakan hasil dari kebiasaan. Oleh sebab itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperlancar bagaimana seseorang menggunakan waktu, yakni dimulai dengan kebiasaan (kontrol diri). Dan kebiasaan ini dimulai sebagai pembuatan keputusan secara sadar, untuk meraih kesuksesan.
Sesungguhnya, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali mereka merubahnya sendiri. Q. S. Ar Ra’d: 11 tersebut, mencerminkan, bahwa seseorang harus ikhtiar dan tawakkal, agar membuahkan kesuksesan. Dalam banyak kasus, sukses bukan dihasilkan dari hal yang tak biasa, tapi lebih sebagai hasil dari kemampuan seseorang untuk 'menguasai keduniawian'. Dengan konsisten menampilkan seluruh tugas penting yang belum sempurna, sejalan dengan waktu aktivitas, ini akan berubah jadi pencapaian besar.
Waktu selalu menyertai semua orang. Waktu tidak akan bisa kembali lagi. Hari kemarin tetap hari kemarin. Tidak ada mesin waktu seperti halnya di cerita-cerita fiksi. Siapa yang tidak bisa memanajemen waktu dengan baik, akan tertebas waktu itu sendiri. Ingat! Waktu adalah pedang. Imam Syafi’I berkata: “Suatu hari, aku bersama orang-orang sufi. Dari mereka, aku hanya mengambil 2 kalimat. Waktu itu adalah pedang, bisa jadi kamu mampu menebasnya, atau kamu akan ditebas oleh waktu tersebut. Jiwamu apabila tidak disibukkan pada kebenaran, keburukanlah yang akan menyibukkan dirimu.”
B. Tujuan
Dalam mewujudkan kesuksesan, manajeman waktu yang tepat sangat berperan. Manajemen waktu sebenarnya lebih dititikberatkan kepada kemampuan diri sendiri dalam mengelola waktu, yakni kemampuan merencanakan, mendegelasikan, mengatur dan mengontrol. Agar manajemen waktu bisa berjalan dengan baik. Banyak orang gagal karena tidak tepat dalam membagi waktu. Bahkan cenderung menyianyiakan atau membuang percuma waktu yang amat berharga. Orang yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik, kebanyakan beranggapan, bahwa satu hari bagai satu tahun. Lama! Tetapi, bagi insan yang mengisi waktu sebaik-baiknya, mungkin akan mendeklarasikan, bahwa satu hari bagai satu detik. Cepat sekali!
Time is money. Ketika seseorang dapat memanajemen kebutuhan finansialnya dengan baik, maka semua kebutuhan akan terpenuhi. Sebaliknya, bila tidak diatur dengan baik, tidak menyusun skala prioritas dalam membelanjakan uang, maka ujung-ujungnya, akan terjadi pemborosan, dan tidak terpenuhinya semua kebeutuhan yang diinginkan.
Begitu pula dengan waktu. Seseorang dapat melakukan berbagai aktivitas dalam 24 jam, karena dapat memanajemen waktu dengan baik. Dan bila tidak ada pengaturan, atau adanya kesalahan dalam memanajemen waktu, maka seseorang akan merasa kekurangan waktu, sehingga menyebabkan tertundanya aktivitas yang harus segera diselesaikan saat itu juga. Penumpukan kegiatan akan terjadi, kegelisahan muncul, dan tumbuhlah sikap tergesa-gesa dalam menyelesaikan aktivitas, sehingga pencapaian hasilnya, kurang memuasakan. Bahkan, tidak jarang seseorang melakukan kegiatan, tanpa suatu target dalam pencapaiannya, karena hanya mengikuti setiap detik, menit, dan jam, dll., dengan kegiatan, tanpa perencanaan dan manajemen waktu. Karena itu, hendaknya seseorang mengejar, dan tidak dikejar-kejar waktu.
Manajemen waktu juga bertujuan kepada produktifitas, yang berarti rasio output dengan input. Tampak dan dirasakan seperti membuang-buang waktu dengan mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu. Merencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan!
Burnout Syndrome mengatakan, kecanduan kerja adalah gejala manajemen waktu yang buruk. Kalimat tersebut menindikasikan, bahwa beraktivitas terus menerus tanpa mengatur waktu, berdampak kurang baik dengan hasil yang dicapai, baik dari kegiatan itu sendiri, maunpun aktivitas lain. Sekali lagi, manajemen waktu itu, penting!
ISI
“Waktu adalah sesuatu yang paling bernilai, yang dapat dihabiskan manusia.” (Theophratus, 278 SM)
A. Pengertian dan Tujuan
Banyak pengertian yang dikemukakan mengenai manajemen waktu. Setiap orang memiliki pandangan tersendiri mengenai pengertian manajemen waktu. Karena itu, tinggal bagaimana seseorang, dengan arif menentukan pilihannya. Ingat, perbedaan adalah rahmat dari Allah swt..
Salah satu pengertian menyebutkan, manajemen diartikan sebagai metode pengelolaan, untuk mengusahakan tercapainya suatu tujuan. Sedangkan waktu adalah interval antara awal dan akhir. Jadi, dapat ditarik kesimpulan, bahwa manajemen waktu adalah upaya mengatur waktu atau menggunakan waktu dengan baik, agar semua pekerjaan/ kegiatan/ aktivitas terselesaikan sesuai yang diharapkan.
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, serta pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien mengandung dua makna, yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu, atau menggunakan waktu yang ada.
B. Faktor-faktor Tersitanya Waktu
1. Tidak ada target yang jelas
‘Mengisi’ hidup, seharusnya dengan sebuah rencana besar yang dilakukan untuk diri sendiri, tapi sayangnya seringkali lupa membuat suatu target di dalam kehidupan. Target yang dimaksud disini, target tentang hal lain di luar umur, jodoh dan kematian, misal menetapkan target karir untuk masa tua, membeli rumah, mobil, dan sebagainya. Dengan adanya target, maka hidup jadi terarah dan waktu pun dapat diatur sebaik-baiknya.
2. Tak ada prioritas kerja
Banyak orang yang menganggap, adanya prioritas kerja membuat tiap orang merasa jadi robot dan tidak enjoy menikmati hidup. Tetapi, lupa bahwa usia produktif sangat terbatas, menyebabkan seseorang berusaha menetapkan prioritas di usia produktif, untuk melaksanakan pekerjaan besar, yang hasilnya akan dinikmati saat usia tua. Tetapkanlah prioritas, kerjakanlah kegiatan ataupun pekerjaan besar yang memiliki dampak panjang, pada usia produktif! Jangan sia-siakan masa mudamu!
3. Menunda pekerjaan
“Penundaan, adalah pencuri waktu.”
(Edward Young, Night Thoughts)
Kebiasaan menunda pekerjaan seringkali menyebabkan kehabisan waktu, dan tenaga saat akan mengerjakannya, sehingga bila dipaksakan melaksanakannya, maka hasilnya bukanlah yang terbaik karena dilakukan dengan sisa-sisa waktu, dan tenaga.
4. Terlalu banyak melakukan pembicaraan yang tidak perlu
Asyik berbicara, baik secara langsung, amaupun melalui telepon, kerap membuat tidak sadar telah menghabiskan waktu, yang seharusnya dapat digunakan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat. Sosialisasi memang perlu, tetapi kurangilah bergosip karena dampaknya luar biasa, dalam kelancaran menggapai tujuan.
5. Ingin mengerjakan sesuatu dengan sempurna
Keinginan itu memang sesuatu yang wajar, tetapi apabila karena ingin mengerjakannya secara sempurna lalu tidak pernah memperhatikan waktu, juga berdampak kurang baik. Jika keinginan mengerjakan sesuatu dengan sempurna adalah kebiasaan dan sifat, sementara orang tersebut mempunyai batas waktu mengerjakannya, maka buatlah perencanaan cermat sebelum melakukan pekerjaan tersebut. Perencanaan dan target akan menghasilkan pekerjaan yang lebih baik dibandingkan yang tanpa perencanaan.
6. Kurangnya pendelegasian tugas
Sifat kurang percaya pada orang lain dan ingin semua pekerjaan selesai dengan sempurna, seringkali membuat tersitanya waktu yang dimiliki. Perlu kiranya diingat, bahwa pekerjaan yang dilakukan orang lain mungkin tidak sebaik jika dilakukan sendiri, akan tetapi jika pekerjaan tersebut tidak yang utama dalam skala prioritas, kenapa tidak didelegasikan saja pada orang lain, dengan tetap diawasi. Hal itu dapat lebih meringankan pekerjaan, sedangkan waktu yang ada, dapat digunakan melakukan pekerjaan lain yang lebih berkualitas, disamping dapat meningkatkan rasa percaya diri, kebahagiaan dan rasa hormat dari orang yang diberi tugas.
7. Tidak dapat mengatakan "tidak"
Ajakan teman atau saudara untuk jalan-jalan ataupun sekedar shopping, seringkali membuat sulit untuk mengatakan "tidak", dengan berbagai sebab. Tetapi, pernahkah seseorang menghitung waktu yang digunakan untuk ngobrol atau shopping?
8. Menonton tayangan televisi
Banyaknya acara-acara menarik di televisi, memancing timbulnya kebiasaan baru. Keasyikan menonton TV, jelas menyita waktu dan membuat enggan melakukan pekerjaan apapun.
9. Penataan ruang kerja atau rumah yang kurang nyaman
Monoton itu membosankan, dan dapat menimbulkan rasa malas untuk melakukan pekerjaan. Akibatnya, sulit diperoleh hasil kerja yang baik. Karena itu cobalah menata ulang ruang kerja atau rumah menimal satu tahun sekali untuk memberikan suasana baru.
10. Bacaan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan
Membaca itu, sangat penting dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan yang dimiliki, serta memperluas wawasan dan pengalaman. Tetapi, apabila seseorang membaca bacaan yang tidak ada hubungan dengan pekerjaan saat jam kerja, akibatnya banyak waktu terbuang percuma.
11. Konflik
Konflik yang terjadi antarteman atau lingkungan membuat tidak nyaman berada di ruangan. Ini membuat seseorang pergi ke ruangan lain hanya untuk menghindar. Pada waktu menghindar, pekerjaan yang sedang dikerjakan terbengkalai, dan lagi-lagi kehilangan waktu!
C. Pengaturan Waktu
Menggapai kesuksesan, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ibarat mendaki sebuah jalan terjal, untuk menuju tangga kesuksesan. Sehingga, diperlukan aturan untuk melakukan pengaturan waktu yang lebih baik, di antaranya sebagai berikut.
1. Jangan menunda, atau menangguhkan pekerjaan.
Apa yang dapat dikerjakan sekarang, lakukanlah! Karena, saat orang menunda pekerjaan, berarti ‘membunuh’ daya gerak pencapaian tujuan saat ini, dan menghalangi kesempatan di masa mendatang, lantaran waktu yang ‘tersumbat’. Mengisi waktu luang, sangat efektif untuk pemuasan tujuan, yang hendak dicapai dalam suatu pekerjaan.
“Bahwa waktu luang itu, jangan sampai melalaikannya, karena sesungguhnya setelah itu akan datang kesulitan.”
(Syair)
2. Merekam aktivitas yang akan dilakukan.
Mencatat aktivitas atau pekerjaan yang akan dilakukan, akan membangun efisiensi waktu yang baik. Mengurangi kegiatan yang membuang-buang waktu, dan memberi batasan pada kegiatan yang tidak berada dalam zona skala prioritas suatu daftar kegiatan, yang telah disusun.
Sebuah rencana tindakan, merupakan daftar pendek dari tugas yang harus dilengkapi untuk mencapai sebuah tujuan. Ini beda dengan to do list, dimana fokus utamanya adalah pencapaian tujuan, (dan langkah untuk mencapainya secara spesifik) daripada hanya membuat tujuan untuk dicapai dalam periode waktu. Kapanpun ingin mencapai sesuatu, buat gambaran gambalang dari rencana tindakan, ini akan memberi kesempatan untuk lebih berkonsentrasi pada tahap pencapaian itu, dan memonitor kemajuannya dalam perwujudan.
4. Fokus pada hasil.
Banyak orang yang melewatkan waktu sepanjang hari dengan kesibukan yang padat, namun, hanya segelintir yang membuahkan hasil. Dengan lebih berkonsentrasi pada prioritas utama, tentu akan mencapai banyak hasil dalam waktu singkat.
5. Tetapkan skala prioritas.
Dalam manajemen waktu, suatu daftar kegiatan harus disusun dengan benar. Dengan mengurutkan kegiatan yang harus dicapai dalam waktu tertentu, akan terlihat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan lebih dulu.
6. Membatasi kegiatan.
Planning yang terlalu banyak, biasanya akan menyebabkan stress, dan frustasi. Karena itu, buatlah rencana kegiatan yang diyakini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
7. Bersikaplah tegas.
Belajarlah berkata tidak pada orang lain. Waktu sangat berharga. Jadi jangan biarkan orang lain menentukan atau memanfaatkan waktu yang dimiliki, untuk kepentingan rencana mereka. Batasi gangguan sebisa mungkin.
8. Meluangkan waktu luang.
Dengan beristirahat, refreshing, akan menjernihkan pikiran, sehingga dapat menimbulkan semangat untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas yang telah disusun secara sistematis.
9. Membuat analisa diri, dan prestasi apa yang sudah dicapai.
Dengan melakukan evaluasi pada kegiatan yang dilakukan, menjadi cermin, berapa persen misi yang telah dicapai.
D. 7 Prinsip Manajemen Waktu, Menurut Dr. Jan Yager
“Aktif, bukan reaktif, adalah sasaran, prioritas bertindak, mempertahankan fokus, dan menciptakan tegang waktu yang realistis,
DO IT NOW!”
PENUTUP
Kualitas manajamen waktu berpedoman kepada empat indikator, yaitu: tetap merencanakan, tetap mengorganisasikan, tetap menggerakkan, dan tetap melakukan pengawasan. Mari belajar untuk memanajemen waktu, mengelola, atau mengatur waktu, dan merencanakan kegiatan yang akan dilakukan setiap harinya. Menggali berjuta ilmu, menggapai setumpuk tujuan, meraih cita, dan kesuksesan, dengan belajar untuk mengejar, dan tidak dikejar waktu. Ingat, semua orang dibatasi oleh waktu!
“Dan Dia yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi, bagi orang-orang yang ingin mengambil pelajaran, atau orang-orang yang ingin bersyukur.”
(Q. S. Al Furqon: 62)

Di tulis oleh :SUFI A RUFAIDA

Rabu, 02 Juni 2010

CARA MEMILIH SAHABAT

Ada perbedaan antara berteman/berkawan dengan bersahabat. Berteman
biasanya hanya sekedar saling kenal.Itupun tidak sampai mendalam sekali
dan tingkat kedekatannya pun sedikit. Sedangkan bersahabat, selain
saling mengenal secara mendalam dan interaksinya dekat sekali, juga
terjadi saling mempengaruhi secara nilai.

Itulah sebabnya ada ungkapan, silakan berteman dengan siapa saja tapi
bersahabat tidak boleh dengan sembarang orang.
Islam memberikan panduan bagaimana memilih sahabat dan bagaimana cara
mempergaulinya. Kata kunci dalam memilih adalah suka dan tidaknya semata hanya karena Allah Ta'ala bukan karena pertimbangan nafsu. Beberapa catatan dalam bersahabat adalah :
1. Dekat dan pilih orang yang satu aqidah untuk dijadikan sahabat, yang jujur dan baik perangainya, yang banyak ilmunya, yang taat menjalankan dan memperjuangkan agama, yang berpegang pada Sunah Wal-Jamaah, yang Zuhud terhadap dunia.
2. Jauhi orang yang kafir, yang banyak berdusta dan berghibah, yang
jahil dan kurang akal,yang rakus dunia, yang penakut, yang fasik dan munafiq.

Sedangkan hak-hak dan kewajiban dalam bersahabat adalah

1. Menolong dengan harta apabila sahabat berada dalam kesulitan ekonomi,dengan tenaga untuk membantu meringankan pekerjaannya serta dengan nasehat dan pikiran untuk melepaskan beban kejiwaannya.
2. Memberi salam dan menjabat serta memeluknya saat bertemu dan berpisah
3. Memberikan pujian atau menyebutkan kebaikan yang dilakukan oleh
sahabat, sejauh diyakini tidak menimbulkan riya
4. Memanggil dengan panggilan yang baik
5. Tidak menceritakan aib, baik ketika dihadapannya atau di belakangya
6. Memaafkan kesalahannya
7. Mendoakan dalam berbagai kesempatan
8. Menunaikan semua hak sahabat dengan ikhlas
9. Tidak menyusahkan atau membebani sahabat.

Wallahualam bishowab
post by :http://hilabiyus.multiply.com/journal/item/96

Memahami Orang Lain

Kemampuan untuk memahami orang adalah salah satu aset terbesar yang mungkin dimiliki oleh setiap orang. Meahami orang lain menimbulkan dampak pada kemampuan anda berkomunikasi dengan orang lain. Jika anda belajar memahami orang, meliputi cara mereka berpikir, apa yang mereka rasakan, apa yang mengilhami mereka, bagaimana mereka bertindak dan bereaksi dalam situasi tertentu, anda pun dapat memotivasi dan mempengaruhi mereka secara positif.

# Mengapa Orang Gagal Memahami Orang Lain

- Ketakutan.

Ketika orang tidak memahami orang lain, mereka sering bereaksi dengan ketakutan. Begitu mereka mulai takut kepada orang lain, mereka jarang mengatasi ketakutan dengan belajar lebih banyak untuk memahami orang tersebut. Ini menjadi lingkaran setan.

- Sikap egois

Ini adalah penyakit anak berusia dua tahun, yang hanya memilih mainan terbaik untuk dirinya dan memaksakan kehendaknya. Agaknya setiap orang tidak sengaja bersikap egois; sudah menjadi kodrat manusia untuk memikirkan kepentingan sendiri terlebih dahulu. Untuk mengubah sikap egois menjadi penuh poemahaman memerlukan kemauan dan komitmen untuk selalu melihat segala sesuatunya dari sudut pandang orang lain.

- Kelalaian menghargai perbedaan

Langkah logis berikutnya sesudah meninggalkan sikap egois adalah belajar mengenal dan menghargai kualitas unik setiap orang. Belajarlah menghargai perbedaan mereka. Variasi merupakan dinamika yang menarik antar manusia.

- Gagal mengakui persamaan

Ketika anda belajar lebih banyak tentang iorang dan mengenal orang lain dengan baik, anda segera sadar bahwa orang mempunyai banyak kesamaan. Semua orang mempunyai reaksi emosional terhadap apa yang yang terjadi di sekeliling mereka. Untuk membantu perkembangan pemahaman, pikirkanlah bagaimana emosi anda nantinya jika berada dalam posisi yang sama seperti orang yang berinteraksi dengan anda.

# Hal-hal Yang Dibutuhkan Semua Orang Untuk Memahami Orang Lain

Mengetahui apa yang orang butuhkan adalah kunci untuk memahami mereka.

Jika anda dapat memahami mereka, anda dapat mempengaruhi dan menimbulkan pada hidup mereka dengan cara positif. Ada lima hal yang dapat diidentifikasikan;

1. Semua orang ingin menjadi penting

Tiada seorang pun di dunia yang tidak memiliki keinginan untuk menjadi seorang yang berarti. Bahkan orang yang paling tidak ambisius dan paling bersahaja ingin dipandang tinggi oleh orang lain.

2. Tak seorang pun peduli berapa banyak yang anda ketahui hingga ia tahu berapa banyak anda peduli

Untuk menjadi orang yang berpengaruh, anda harus mengasihi orang lain sebelum mencoba memimpin mereka. Saat orang lain tahu anda peduli dengan mereka, perasaan mereka terhadap anda pun berubah. Memperlihatkan kepada orang lain bahwa anda peduli tidak selalu mudah. Tantangannya adalah terus peduli akan mereka walau apa pun yang terjadi.

3. Setiap orang membutuhkan seseorang

Setiap orang membutuhkan persahabatan, dorongan, dan pertolongan. Apa yang dapat diselesaikan sendiri hampir tidak ada artinya dibanding dengan potensi mereka jika bekerja dengan orang lain. Mengerjakan hal-hal bersama orang lain cenderung membawa kepuasan. Setiap orang membutuhkan seseorang untuk mendampingi dan menolong. Jika anda memahami itu, bersedia memberi diri anda kepada orang lain dan menolong mereka; serta mempertahankan motif yang benar; hidup mereka dan anda dapat berubah.

4. Setiap orang dapat menjadi orang penting jika seseorang memahami dan mempercayainya

Begitu anda memahami orang dan mempercayai mereka, mereka benar-benar dapat menjadi orang penting. Tidak dibutuhkan banyak upaya untuk membantu orang lain merasa penting. Hal-hal kecil, yang sengaja dikerjakan pada waktu tepat, dapat membuat perbedaan besar.

5. Setiap orang yang menolong seseorang mempengaruhi banyak orang

Satu hal lagi yang perlu anda pahami adalah ketika menolong satu orang, anda sebenarnya menimbulkan dampak pada banyak orang lain. Apa yang anda berikan kepada satu orang melimpah ke dalam kehidupan semua orang yang dipengaruhi oleh orang itu. Sifat dasar pengaruh adalah pelibatgandaan. Bila anda menolong orang lain, anda selalu menerima lebih banyak daripada yang dapat anda berikan. Kebanyakan orang begitu bersyukur ketika ada orang lain membuat mereka merasa orang penting sehingga tidak bosan memperlihatkan rasa syukur mereka.

Pada akhirnya kemampuan untuk meahami orang adalah sebuah pilihan. Memang benar bahwa sebagian orang dilahirkan dengan naluri hebat yang memampukan mereka memhamai bagaimana orang berpikir dan perasaan mereka. Akan tetapi, walaupun anda bukan orang yang memiliki naluri demikian, anda dapat meningkatkan kemampuan anda untuk bekerja sama dengan orang lain. Setiap orang memiliki kemampuan untuk memahami, memotivasi dan mempengaruhi orang lain.

Jika anda benar-benar ingin membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain, maka ambillah keputusan untuk memiliki hal-hal berikut:

1. Perspektif orang lain

Setiap kali anda melihat sesuatu dari perspektif orang lain, anda akan menerima cara yang sepenuhnya baru dalam memandang kehidupan. Anda pun akan menemukan cara-cara baru untuk menolong orang lain.

2. Empati pribadi

Ulurkan tangan kepada orang lain dengan tangan yang kuat, namun dengan yang lembut.

3. Sikap positif terhadap orang lain

Sikap anda terhadap orang lain adalah salah satu pilihan terpenting yang akan pernah anda buat. Jika cara berpikir anda positif, anda dapat menimbulkan dampak pada mereka.
by Ani Eka Dayanti

Menghilangkan Rasa Malas

Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Rasa malas sejatinya merupakan sejenis penyakit mental. Mengapa disebut penyakit mental? Disebut demikian karena akibat buruk dari rasa malas memang sangat merugikan. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas akan kacau kinerjanya dan ini jelas-jelas sangat merugikan.

Gimana nih caranya menghilangkan malas. Tipsnya antara lain:

1. Mempunyai Target, jika kita punya target yang jelas, maka motivasi dalam diri akan meningkat karena kita pasti ingin target kita tercapai. Butuh niat dan komitmen yang kuat.

2. Meningkatkan Keterampilan, Kita juga perlu sekali mengasah kemampuan atau ketrampilan-ketrampilan supaya langkah-langkah dalam memenuhi target yang ditetapkan itu.

3. Melakukan Hobi, Jika malas mulai menyerang alangkah baiknya jika kita lawan dengan melakukan hobi kita, asalkan jangan hobi yang membuat rasa malas itu bertambah misalnya makan dan tidur. Lakukan hobi yang ada aktifitasnya misalnya masak, berkebun, olahraga dan lain-lain. Yang jelas badan kita mesti gerak.

4. Cari Lingkungan yang Baik, Jika kita berada pada lingkungan yang baik, maka energi yang mengelilingi kita pun adalah energi yang positif. Hingga kita akan terus memacu diri untuk terus berprestasi dan tidak akan terpikir untuk bermalas-malasan.
Powered By Blogger